Tuesday, July 3, 2012

Memeriksa Kesehatan Brand


Agar tidak terjadi pemborosan uang dalam branding, maka brand manager harus secara berkala mencari tahu tentang kesehatan brand. Brand yang sehat berarti yang memberikan keuntungan bagi perusahaan. Berarti masih banyak konsumen yang mencarinya.

Brand yang sakit, harus segera dicari tahu penyebab penyakitnya dan dicarikan solusi untuknya. Semakin dini diketahui sebab penyakit, maka semakin sederhana penyelesaiannya. Banyak perusahaan yang membiarkan masalah brand secara berlarut-larut. Sehingga pada titik tertentu, sudah sangat mahal biaya untuk mengembalikannya pada kondisi menguntungkan perusahaan. Pengambil keputusan yang membuang brand dari perusahaannya, adalah yang sudah secara sadar melihat bahwa brandini dalam keadaan sekarat, yang justru akan menguras biaya perusahaan dibandingkan memberikan keuntungan. Sama halnya dengan manusia, kesehatan brand harus dicek serutin mungkin. Dalam evaluasi rutin inilah, akan bisa dideteksi sejak awal, penyakit atau calon penyakit yang menghinggapi. Dengan solusi ringan, brand bisa sehat kembali dan kembali berjalan sesuai dengan cita-cita perusahaan.

Brand Audit adalah sebuah kegiatan penelitian untuk mengevaluasi brand. Penelitian ini bersifat internal, ke dalam perusahaan, dan juga eksternal, ke arah ke luar perusahaan. Secara holistic sebuah brand akan masuk ke dalam pengujian yang lengkap untuk mendapatkan “rapor” kesehatannya.

Dengan melihat ukuran atau parameter yang jelas, rapor brand dalam segala aspek branding bisa dipotret. Berbekal rapor inilah, seorang brand manager mengatur strategi branding-nya.

Tiga unsur terpenting branding adalah 3C’s yaitu Clarity (jelas), Consistency (tetap pada image-nya), dan Constancy (selalu ada di mana dibutuhkan). Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan perusahaan melakukan perubahan pada branding-nya. Pertama, akibat tekanan dari pesaing yang tidak mampu ditahannya. Kedua, tekanan dari perubahan perilaku konsumen, yang mungkin akibat dari berubahnya teknologi. Alasan lainnya yaitu masalah prioritas perusahaan yang telah berubah.

Perubahan branding yang dikenal dengan nama rebranding dan/atau repositioning adalah saran terakhir yang bisa diberikan untuk sebuah brand. Selama masih bisa dipertahankan dan diarahkan kembali ke jalur semula, perusahaan jangan terlalu terburu-buru untuk mengganti cita-cita brand.
Previous Post
Next Post

post written by:

0 comments: