Agar tidak terjadi pemborosan uang
dalam branding, maka brand manager harus secara berkala mencari tahu tentang
kesehatan brand. Brand yang sehat berarti yang memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Berarti masih banyak konsumen yang mencarinya.
Brand yang sakit, harus segera
dicari tahu penyebab penyakitnya dan dicarikan solusi untuknya. Semakin dini
diketahui sebab penyakit, maka semakin sederhana penyelesaiannya. Banyak
perusahaan yang membiarkan masalah brand secara berlarut-larut. Sehingga pada
titik tertentu, sudah sangat mahal biaya untuk mengembalikannya pada kondisi
menguntungkan perusahaan. Pengambil keputusan yang membuang brand dari
perusahaannya, adalah yang sudah secara sadar melihat bahwa brandini dalam
keadaan sekarat, yang justru akan menguras biaya perusahaan dibandingkan
memberikan keuntungan. Sama halnya dengan manusia,
kesehatan brand harus dicek serutin mungkin. Dalam evaluasi rutin inilah, akan
bisa dideteksi sejak awal, penyakit atau calon penyakit yang menghinggapi.
Dengan solusi ringan, brand bisa sehat kembali dan kembali berjalan sesuai
dengan cita-cita perusahaan.
Brand Audit adalah sebuah kegiatan
penelitian untuk mengevaluasi brand. Penelitian ini bersifat internal, ke dalam
perusahaan, dan juga eksternal, ke arah ke luar perusahaan. Secara holistic
sebuah brand akan masuk ke dalam pengujian yang lengkap untuk mendapatkan
“rapor” kesehatannya.
Dengan melihat ukuran atau parameter
yang jelas, rapor brand dalam segala aspek branding bisa dipotret. Berbekal
rapor inilah, seorang brand manager mengatur strategi branding-nya.
Tiga unsur terpenting branding
adalah 3C’s yaitu Clarity (jelas), Consistency (tetap pada image-nya), dan
Constancy (selalu ada di mana dibutuhkan). Ada beberapa hal yang bisa
menyebabkan perusahaan melakukan perubahan pada branding-nya. Pertama, akibat
tekanan dari pesaing yang tidak mampu ditahannya. Kedua, tekanan dari perubahan
perilaku konsumen, yang mungkin akibat dari berubahnya teknologi. Alasan
lainnya yaitu masalah prioritas perusahaan yang telah berubah.
Perubahan branding yang dikenal
dengan nama rebranding dan/atau repositioning adalah saran terakhir yang bisa
diberikan untuk sebuah brand. Selama masih bisa dipertahankan dan diarahkan
kembali ke jalur semula, perusahaan jangan terlalu terburu-buru untuk
mengganti cita-cita brand.
0 comments: